ShoutMix chat widget

Tuesday, March 15, 2011

Ledakan bom di utan kayu

Kronologinya :
Jakarta - Tak dinyana, paket bom untuk Ulil Abshar Abdalla yang semula diduga hanya bom mainan, meledak. Berikut kronologi peristiwa di siang bolong itu, Selasa (15/3/2011).

10.00 WIB
Resepsionis kompleks Komunitas Utan Kayu di Jl Utan Kayu 68 H, Jakarta Pusat, menerima paket berupa amplop besar coklat untuk Ulil Abshar Abdalla, tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL), yang juga berkantor di kompleks itu. 

10.30 WIB
Paket diserahkan kepada Saidiman, jubir Komunitas Utan Kayu. Dalam bungkusan tersebut tertulis isinya buku. Saidiman lalu membukanya dan menemukan satu surat. Saidiman mencoba membuka buku berkover tebal itu, namun buku tidak bisa dibuka lembarannya. Buku itu berjudul 'Mereka Harus Dibunuh karena Dosa-dosa Mereka terhadap Islam dan Kaum Muslimin' setebal 412 halaman.

Paket itu dilengkapi selembar surat untuk Ulil berisi permintaan memberikan kata pengantar buku dan interview. Pengirimnya adalah Drs Sulaiman Azhar, Lc, nomor telepon 08132220579, beralamat di Jalan Bahagia Gg Pancer No 29 Ciomas, Bogor.  

11.00 WIB
Polisi dari Polsek dan Polres Jakarta Timur berdatangan. Pasukan Gegana juga dikontak. Setelah lama ditunggu sekitar 2 jam, Gegana tidak muncul. Kasat  Reskrim Kompol Dodi Rahmawan lalu berusaha menjinakkan bom dengan arahan rekannya lewat ponsel. 

Buku kiriman dikeluarkan dari amplop, lalu disiram dengan air hingga basah kuyup. Dodi lalu merobek-robek halaman buku dengan cutter. Saat mencoba melepaskan sebuah "chip" yang menempel kuat di tengah buku, bencana terjadi.

16.05 WIB
Paket bom meledak. Telapak tangan kiri Dodi putus. Tiga orang lainnya yang membantu menjinakkan bom terluka.

17.00 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman tiba di lokasi.

17.05 WIB
5 Personel Gegana Polda Metro Jaya tiba di lokasi kejadian.
(nrl/vta)


"Petugas dilapangan yang tidak sabar"
Jakarta - Dua jam tidak kunjung datang ke lokasi paket bom untuk Ulil Abshar ternyata tidak membuat Tim Gegana terlambat. Mabes Polri malah mengklaim petugas di lapangan yang tidak sabar.

"Saya kira tidak juga (Gegana terlambat), saya kira tidak sabar mereka, (petugas di lapangan) tapi karena tidak sabar," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (15/3/2011).

Menurut Anton, setelah menerima laporan adanya bom, anggota Polsek Matraman langsung meluncur ke tempat kejadian perkara. Namun ketika berusaha mengamankan lokasi, petugas di lapangan kurang berhati-hati.

"Tapi dalam pelaksaannya pengamanan kurang hati-hati, sehingga terjadi ledakan. Ini yang kita sesalkan, anggota kita terburu-buru, seharusnya menunggu Tim Gegana," katanya.

Paket untuk Ulil itu tiba di kantor KBR 68H sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah dicek melalui metal detector, ternyata alat tersebut berbunyi menunjukkan ada logam di dalam paket.

Pihak KBR 68H lantas melaporakan hal ini ke polisi. Petugas dari Polsek Matraman langsung meluncur ke lokasi. Setelah itu, hal ini dilaporkan ke Tim Gegana, namun ditunggu hingga dua jam, petugas tidak kunjung datang.

Akhirnya, Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur Kompol Dodi Rahmawan mencoba menjinakkan bom berbentuk buku itu. Dan akhirnya bom meledak pada pukul 16.05 WIB sehingga tangan kiri Dodi hancur. Dodi langsung dilarikan ke rumah sakit.

Tim Gegana baru tiba di lokasi ledakan, kantor Jaringan Islam Liberal (JIL), yang berada satu kompleks dengan Kantor Berita Radio (KBR) 68 H, Utan Kayu, Jakarta Timur, satu jam setelahnya yaitu sekitar pukul 17.05 WIB.

Mereka datang setelah Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman tiba di lokasi kejadian. Selain Dodi, empat orang lainnya juga mengalami luka-luka akibat ledakan bom tersebut.



Video ledakan
Jakarta - Dua jam tidak kunjung datang ke lokasi paket bom untuk Ulil Abshar ternyata tidak membuat Tim Gegana terlambat. Mabes Polri malah mengklaim petugas di lapangan yang tidak sabar.

"Saya kira tidak juga (Gegana terlambat), saya kira tidak sabar mereka, (petugas di lapangan) tapi karena tidak sabar," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (15/3/2011).

Menurut Anton, setelah menerima laporan adanya bom, anggota Polsek Matraman langsung meluncur ke tempat kejadian perkara. Namun ketika berusaha mengamankan lokasi, petugas di lapangan kurang berhati-hati.

"Tapi dalam pelaksaannya pengamanan kurang hati-hati, sehingga terjadi ledakan. Ini yang kita sesalkan, anggota kita terburu-buru, seharusnya menunggu Tim Gegana," katanya.

Paket untuk Ulil itu tiba di kantor KBR 68H sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah dicek melalui metal detector, ternyata alat tersebut berbunyi menunjukkan ada logam di dalam paket.

Pihak KBR 68H lantas melaporakan hal ini ke polisi. Petugas dari Polsek Matraman langsung meluncur ke lokasi. Setelah itu, hal ini dilaporkan ke Tim Gegana, namun ditunggu hingga dua jam, petugas tidak kunjung datang.

Akhirnya, Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur Kompol Dodi Rahmawan mencoba menjinakkan bom berbentuk buku itu. Dan akhirnya bom meledak pada pukul 16.05 WIB sehingga tangan kiri Dodi hancur. Dodi langsung dilarikan ke rumah sakit.

Tim Gegana baru tiba di lokasi ledakan, kantor Jaringan Islam Liberal (JIL), yang berada satu kompleks dengan Kantor Berita Radio (KBR) 68 H, Utan Kayu, Jakarta Timur, satu jam setelahnya yaitu sekitar pukul 17.05 WIB.

Mereka datang setelah Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman tiba di lokasi kejadian. Selain Dodi, empat orang lainnya juga mengalami luka-luka akibat ledakan bom tersebut.

Video ledakan bom










Photo ledakan BOM
Korban I



Paket Bukunya



Penjinakan

Penjinakan
Dor.. meledak deh.. :D

0 comments:

Post a Comment